Friday, 15 March 2013

HAJAT

ASSALAMUALAIKUM WBT...

Fitrah manusia inginkan kebahagiaan.Ia merupakan danbaan setiap yang bernyawa.Begitu juga dengan aku, ya aku admit yang bahagia itu indah.ia muncul dalam berbagai bentuk  dan cara..
Tapi persoalannya kenapa yang datang dulu sebelum bahagia itu muncul seringkali memeritkan ….
Dan disebabkan keperitan itulah kebahagiaan yang dirasakan amat manis sekali…
Adakalanya keperitan yang  mendahului dalam rentak kehidupan ini seolah-olah terlalu ralit untuk menjauh
Tanggis terlalu sering melukis hidup ini..

Tapi , aku berdoa dan berharap yang tak akan ada istilah putus asa dalam diri ni...
Baru seminit ,dua tadi sempat menjengah di halaman muka buku ustazah norhafizah akhirnya kekuatan itu mampu ak suntik kembali ...
kata-kata yang tak akan sekali aku lupa kan:
     
          " JANGANLAH BERPUTUS ASA MELIHAT DUNIA. Yang PAHIT , Yang MANIS , Yang KELAT , Yang MASAM dan SEBAGAINYA itu haruslah dinikmati. Tak ada Orang YANG SANGGUP  MENELAN  gula yang berkilo-kilo atau garam yang bertan-tan atau keju bertimbun-timbun. TETAPI , apabila gula , garam dan keju bercampur dan diadun  kita akan menikmati kek yang LAZAT . TETAPLAH TERSENYUM UNTUK HIDUPMU ... WALAUPUN SETELAH TAK TERHITUNG BANYAKNYA KITA MENANGGIS ..."

Semoga ALLAH Permudahkan urusan kita , INSYAALAH AMIN...

Thursday, 7 March 2013

Siapa TINGGALKAN siapa sebenarnya ???

Allah SWT  tidak akan sesekali memungkiri janjiNya.

“(Mereka berdoa dengan berkata): Wahai Tuhan kami! Janganlah Engkau memesongkan hati kami sesudah Engkau beri petunjuk kepada kami, dan kurniakanlah kepada kami limpah rahmat dari sisiMu; sesungguhnya Engkau jualah Tuhan Yang melimpah-limpah pemberianNya. Wahai Tuhan kami! Sesungguhnya Engkaulah yang akan menghimpunkan sekalian manusia, untuk (menerima balasan pada) suatu hari (hari kiamat) yang tidak ada syak padanya. Sesungguhnya Allah tidak memungkiri janjiNya.” Surah Ali-Imran ayat 8-9.

Maka kala Allah SWT telah berkata bahawa Dia hampir dengan kita, maka mustahil Dia akan menjauhkan diri bukan?
Justeru kala kita rasa kita ditinggalkan oleh Allah saat kita ditimpa musibah dan diuji, maka hakikatnya siapakah yang telah meninggalkan siapa?
Siapa yang bergerak menjauhi siapa?
Sebenarnya, kitalah yang menjauhi Allah SWT.
Muhasabah kembali kehidupan kita, mengapa kita hingga tidak kuat kala ujian datang, kala duka menyapa?